Faktor-faktor gejala alam yang menyebabkan terjadinya pelapukan fisis

 on Saturday 1 March 2014  

Pelapukan (Weathering)
Pelapukan adalah proses penghancuran atau perusakan dan pelepasan partikel-partikel batuan yang dipengaruhi oleh cuaca (temperatur), air atau organisme. Beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan pelapukan, antara lain:
1) Tingkat kekuatan atau kekompakan batuan.
2) Topografi atau kemiringan lereng.
3) Keadaan vegetasi atau organisme lain.
4) Cuaca/iklim

1) Pelapukan Fisis atau Mekanis
Faktor-faktor gejala alam yang menyebabkan terjadinya pelapukan fisis, yaitu:

a) Perubahan Suhu
Adanya perubahan atau perbedaan suhu siang hari dan malam hari yang sangat tinggi dan disebut sebagai amplitudo suhu harian, terutama di daerah gurun pasir mengakibatkan bongkahan batuan setempat menjadi retak, pecah, dan mengelupas. Pada siang hari di daerah gurun suhu udara sangat penas dan ketika malam hari tiba subu udara turun drastis sangat dingin. Proses perubahan suhu udara ini lama kelamaan mengakibatkan bongkahan batuan menjadi hancur.

b) Insolasi (Sole = Matahari)
Insolasi yaitu pelapukan yang disebabkan penurunan suhu udra yang mendadak. Di daerah gurun, ketika panas terik kemudian turun hujan tiba-tiba, terjadi penurunan suhu udara yang tiba-tiba. Pada saat itu kerutan batuan berlangsung sangat tiba-tiba pula. Maka pecahlah butiran batuan gurun dengan iringan suara yang berdentang.

c) Pembekuan Air dalam Celah Batuan
Genangan air di celah-celah batuan, pada malam hari akibat penurunan suhu sampai beberapa derajat di bawah nol menyebabkan air tadi berubah menjadi es. Ketika genangan air di celah batuan itu berubah menjadi es. Ketika genangan air di celah batuan itu berubah menjadi es volumenya lebih besar dan menekan celah batuan. Jika proses ini terus berlangsung dalam waktu lama, akibatnya bongkahan batuan menjadi hancur.

d) Warna Mineral Batuan
Perbedaan warna mineral pembentuk batuan pun menyebabkan perbedaan pemuaian bagian-bagian
batuan. Jika proses pemuaian itu terus-menerus menyebabkan berlangsungnya pelapukan mekanik.
Warna mineral batuan yang gelap bersifat cepat menyerap panas, energi panas yang diserap mengakibatkan batuan memuai.

e) Pelapukan Es (Glasial)
Bukan hanya di daerah gurun atau daerah kering lainnya terjadi pelapukan fisik terhadap batuan di
daerah kutub juga terjadi pelapukan fisis berhadap es yang dinamakan pelapukan es, karena adanya
amplitudo suhu harian yang tinggi antara malam dan siang hari atau antara suhu musim dingin dengan musim panas.

f) Air yang Bergerak
Gerakan air menimbulkan juga pecah-pecahnya batuan yang dilaluinya. Ini dapat di lihar bahwa kerikil yang dingkut oleh sungai sudut-sudutnya hilang menjadi bulat.

g) Abrasi, gelombang laut yang memukul pantai dapat merusakkan batuan di pantai.

h) Akar-akar pohon yang masuk ke dalam batuan tumbuh menjadi besar dan memecahkan batuan itu.

2) Pelapukan Kimia
Pada pelapukan ini batu-batuan tidak hanya mengalami penghancuran fisik tetapi disertai perubahan struktur kimiawi batuan tersebut. Proses pelapukan ini dipengaruhi oleh air dan kondisi iklim. Pelapukan kimia di daerah kapur menghasilkan batuanbatua baru atau gejala karst, seperti:
a) Dolina (russ) yaitu lubang-lubang yang berbentuk corong.
b) Uvala, yaitu suatu depresi di daerah karst yang lebih besar dari doline.
c) Gua kapur dan sungai di dalam tanah.
d) Stalaktit yaitu bentukan di langit gua dan stalagmit yaitu bentukan di lantai gua.
e) Kubah kapur yaitu bukit-bukit kecil dari batuan kapur

3) Pelapukan Organis
Pada pelapukan ini batu-batuan hancur oleh adanya aktivitas organisme, baik tumbuhan, hewan maupun manusia. Misalnya penghancuran batuan oleh akar cendawan dan lumut melapukkan batuan tempat lekatnya, atau bakteri dan organisme kecil dalam tanah.


Faktor-faktor gejala alam yang menyebabkan terjadinya pelapukan fisis 4.5 5 om Saturday 1 March 2014 Pelapukan (Weathering) Pelapukan adalah proses penghancuran atau perusakan dan pelepasan partikel-partikel batuan yang dipengaruhi oleh c...


No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.