Sebutkan apa saja gerakan-gerakkan sosial masyarakat indonesia Dalam menghadapi penetrasi budaya Barat kolonial Belanda?

 on Wednesday 19 November 2014  

Gerakan Sosial
Dalam menghadapi penetrasi budaya Barat melalui kebijakan-kebijakan kolonial Belanda, masyarakat Indonesia mempunyai cara tersendiri sebagai protes sosial, yaitu melalui gerakan sosial. Adapun bentuk dan jenis gerakan tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Gerakan Protes Petani 
Gerakan ini muncul pada sekitar abad ke-19 dan awal abad ke-20. Gerakan protes petani biasanya terjadi tanah partikelir (Particuliere Landerijen).

1) Gerakan Ciomas
Aksi protes petani ini terjadi pada 1886 di lereng Gunung Salak, Jawa Barat. Gerakan ini terjadi sebagai aksi perlawanan petani terhadap keadaan sosial ekonomi yang memberatkan petani. Gerakan ini dipimpin oleh Mohammad Idris. Mohammad Idris beserta kawankawannya pada 19 Mei 1886 melakukan pe nyerangan terhadap tuan-tuan tanah dan antek-antek kolonial. Namun, pergolakan ini dapat dipadamkan oleh pemerintah kolonial Belanda.

2) Gerakan Condet
Gerakan Condet terjadi pada 1916 di sebuah desa tanah partikelir Tanjong Oost, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur sekarang. Gerakan protes ini dipelopori oleh Entong Gendut. Gerakan protes Entong Gendut berakhir setelah ia mati ditembak oleh pasukan pemerintah kolonial Belanda.

3) Gerakan Tangerang
Gerakan protes petani di Tangerang terjadi pada 1924, yang dipimpin oleh Kaiin. Gerakan protes petani ini ditujukan kepada para tuan tanah atau pejabat pemerintahan di Tanah Pangkalan, Distrik Kebayoran. Gerakan ini dilakukan dengan merampok dan membakar rumah tuan tanah Kampong Melayu dan Asisten Wedana Teluknaga. Gerom bolan yang dipimpin Kaiin ini dapat ditumpas oleh polisi pemerintahan dengan korban 19 meninggal dan 20 orang tertangkap.

b. Gerakan Ratu Adil
Gerakan ratu adil merupakan sebuah gerakan yang bersifat revolusioner. Gerakan itu menginginkan perubahan mutlak yang menghendaki munculnya suatu zaman yang tidak mengenal penderitaan rakyat dan lenyapnya ketidakadilan. Dalam gerakan ini dipercaya akan mucul seorang penyelamat yang disebut Ratu Adilatau Imam Mahdi.

1) Gerakan Sidoarjo
Gerakan ratu adil ini berlangsung pada 27 Mei 1903 di Desa Samentara, Kabupaten Sidoarjo. Pemimpin gerakan ini bernama Kasan Mukmin. Ia mengaku mendapatkan wahyu dan menyatakan diri sebagai Imam Mahdi. Gerakan Kasan Mukmin ini berakhir setelah ia sendiri tewas ditembak pasukan kolonial Belanda.

2) Gerakan Kediri
Gerakan ratu adil ini muncul pada 1907 di Desa Bendungan, Kabupaten Berbek, Karesidenan Kediri. Pe mimpin pergerakan ini adalah seorang petani kaya bernama Dermodjojo atau Bagus Talban. Ia bermimpi bahwa ia ditakdirkan untuk menjadi Ratu Adil. Saat itulah, Dermodjojo mengumpulkan pengikutnya. Namun, sebelum pergerakan ini menjadi besar, pada 29 Januari 1907, pemerintah kolonial Belanda dapat mematahkan pergerakan tersebut.

c. Gerakan Protes Kaum Agama
Gerakan protes yang berbentuk gerakan keagamaan ini muncul sebagai jawaban atas situasi sosial yang diciptakan oleh pemerintah kolonial Belanda. Dengan adanya proses westernisasi, rakyat semakin terjerumus dan mengalami demoralisasi (kerusakan moral). Untuk itulah, gerakan ini bertujuan mengadakan penataan, penertiban, dan pemurnian kembali ke ajaran agama Islam yang sesungguhnya. Salah satu bentuk gerakan keagamaan ini adalah gerakan Budiah pada pertengahan abad ke-19. Gerakan ini dipimpin oleh Haji Mohammad Rifangi dari Kalisalak. Tujuan gerakan Budiah adalah mengadakan pemurnian Islam dengan cara kembali kepada ajaran yang murni. Hal ini disebabkan pada saat itu telah terjadi kebobrokan agama yang telah meresap ke dalam masyarakat Jawa. Sebelum gerakan ini meluas, Mohammad Rifangi ditangkap pemerintah kolonial Belanda dan dibuang ke Ambon pada 1859.
Sebutkan apa saja gerakan-gerakkan sosial masyarakat indonesia Dalam menghadapi penetrasi budaya Barat kolonial Belanda? 4.5 5 om Wednesday 19 November 2014 Gerakan Sosial Dalam menghadapi penetrasi budaya Barat melalui kebijakan-kebijakan kolonial Belanda, masyarakat Indonesia mempunyai cara t...


No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.